Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah faktor yang
sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan adanya tujuan, maka guru memiliki
pedoman dan sasaraan yang akan dicapai dalam kegiatan mengajar. Apabila tujuan
pembelajaran sudah jelas dan tegas, maka langkah dan kegiatan pembelajaran akan
lebih terarah. Tujuan dalam pembelajaran yang telah dirumuskan hendaknya
disesuaikan dengan ketersediaan waktu, sarana prasarana dan kesiapan peserta
didik. Sehubungan dengan hal itu, maka seluruh kegiatan guru dan peserta didik
harus diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah diharapkan (Nata, 2009: 314)
Jika dilihat dari sisi
ruang lingkupnya, tujuan pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Tujuan yang
dirumuskan secara spesifik oleh guru yang bertolak dari materi
pelajaran yang akan disampaikan
b. Tujuan Pembelajaran Umum, yaitu tujuan pembelajaran yang sudah tercantum dalam garis-garis besar pedoman pengajaran yang dituangkan dalam rencana pengajaran yang disiapkan oleh guru.
Tujuan khusus yang dirumuskan oleh seorang
guru harus memenuhi syarat-syarat, yaitu:
- Secara spesifik menyatakan perilaku yang akan dicapai
- Membatasi dalam keadaan mana pengetahuan perilaku diharapkan dapat terjadi (kondisi perubahan perilaku)
- Secara spesifik
menyatakan criteria perubahan perilaku dalam arti menggambarkan stanndar
minimal perilaku yang dapat diterima sebagai hasil yang dicapai (Nata, 2009: 315).
2.2.2
Materi
pembelajaran
Materi
pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Oleh karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai
materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Materi pelajaran merupakan
satu sumber belajar bagi siswa. Materi yang disebut sebagai sumber belajar ini
adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pembelajaran. Maka, seorang guru
ataupun pengembang kurikulum seharusnya tidak boleh lupa harus memikirkan
sejauh mana bahan-bahan yang topiknya tertera yang berhubungan dengan
kebutuhan siswa pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu pula (Syaifu, 2014: 44).
2.2.3
metode
pembelajaran
Menurut
J.R David dalam Teaching Strategies for College Class Room yang dikutip oleh
Abdul Majid, mengatakan bahwa pengertian metode adalah cara untuk mencapai
sesuatu. Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkan metode
pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian ini, maka metode pembelajaran
menjadi ssalah satu unsure dalam strategi belajar mengajar. Metode pembelajaran
digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan mengkhususkan
aktivitas guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran ( Majid,
2014: 132).
Metode
pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan
fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode
pembelajaran dengan tekhnik adalah dua hal yang berbeda. Metode pembelajaran
lebih bersifat procedural, yaitu berisi tahapantahapan tertentu, sedangkan
tekhnik adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif. Dengan kata
lain, metode dapat sama, akan tetapi tekhniknya berbeda (Hamzah B. Uno &
Nurdin Mohamad, 2011: 7)
Metode
pembelajaran suatu cara yang digunakan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh
guru, penggunaan metode dapat dilakukan secara bervariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi akan
memberikan suasana belajar yang menarik, dan tidak membosankan bagi peserta
didik. Akan tetapi, bisa saja penggunaan metode yang bervariasi menjadikan
kegiatan belajar tidak menguntungkan jika penggunaan metode variasinya tidak
tepat. Oleh karena itulah, dalam menggunakan metode pembelajaran dibutuhkan
kompetensi guru untuk memilih metode yang tepat (Syaifu, 2014: 46)
2.2.4
Media
pembelajaran
Media pembelajaran adalah
media yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memperlancar penyelengaraan
pembelajaran aga lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat
berupa orang, makhluk hidup, benda-benda, dan segala sesuatu yang dapat
digunakan guru sebagai perantara untuk menyajikan bahan pelajaran.
Pada
dasarnya, setiap media
pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Hal itu sejalan dengan fungsi
dari media tersebut dalam setiap
penggunaannya. Oleh karena itu, dalam
menggunakan media
pembelajaran, perlu mempertimbangkan
beberapa hal berikut:
a. Media pembelajaran
harus cocok atau sesuai dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
b. Pendidik
memahami dengan baik peranan media
pembelajaran yang digunakan serta dapat memanfaatkannya secara baik sesuai
dengan bahan/ materi pelajaran serta tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
c. Peserta
didik dapat menerima dengan baik penggunaan media
pembelajaran sesuai dengan kondisi dan latar belakang peserta didik, dan
bakat-bakatnya
d. Media pembelajaran haruslah
memberikan dampak atau hasil yang baik serta tidak menimbulkan dampak negative
terhadap perkembangan akhlak agamanya, maupun terhadap perkembangan fisik dan
psikologisnya (hamid, rahmi, masrul, safitri, munsarif dan
simamata, 2020: 3-5)
Dari penjabaran di atas
yakni Penggunaan media dalam pembelajaran haruslah
disesuaikan dengan kondisi yang sedang berlangsung. Media atau alat
pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarkan, dengan
adanya media atau alat pembelajaran ini sudah seharusnya dapat memudahkan guru dalam menyampaikan
pembelajaran sehingga tujuan dari materi yang disampaikan dapat dicapai oleh
siswa.
2.2.5
Evaluasi
Evaluasi
merupakan komponen terakhir dalam sistem pembelajaran. Evaluasi bukan saja
berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam pembelajaran, akan tetapi juga
berfungsi sebagai umpan balik guru atas kinerja yang telah dilakukannya dalam
proses pembelajaran. Melalui evaluasi dapat diketahui kekurangan dalam
pemanfaatan berbagai komponen dalam pembelajaran.
Evaluasi
hasil belajar memiliki tujuan-tujuan tertentu:
1. Memberikan
informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuantujuan belajar
melalui berbagai kegiatan belajar
2. Memberikan
informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa
lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu
3. Memberikan
informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan
kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial (perbaikan)
4. Memberi
informasi yang data digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar
siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsannya untuk melakukan
upaya perbaikan
5. Memberikan
informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu
perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas
6. Memberikan
informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan yang
sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya
( astiti, 2017: 2-24)
Dari penjelasan di atas yakni dengan
adanya evaluasi dalam pembelajaran
sangatlah membantu, sehingga guru akan mengetahui
sejauh mana siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Apabila dalam proses
pembelajaran tidak ada evaluasi, maka guru, siswa, orangtua/ wali siswa, serta
lembaga tidak akan mengetahui hasil yang diperoleh dari pembelajaran. Oleh
karena itu, evaluasi sangatlah penting dalam proses belajar mengajar.
0 comments:
Post a Comment