Sunday, 9 January 2022

Penjelasan satwa Burung Rangkong

 


Burung Rangkong dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng atau bahasa Inggris disebut Horbbill merupakan nama burung yang tergabung dalam suku Bucerotidae. Burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas pada paruhnya yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi. Nama ilmiahnya, “Bucerotidae” mempunyai arti “tanduk sapi” dalam bahasa Yunani.

 

Secara umum burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas berupa paruh yang sangat besar menyerupai tanduk. Di Indonesia, ukuran tubuh Rangkong sekitar 40 – 150 cm, dengan rangkong terberat mencapai 3.6 Kilogram. Umumnya warna bulu Rangkong didominasi oleh warna hitam (bagian badan) dan putih pada bagian ekor. Sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup bervariasi.

Ciri khas burung rangkong lainnya adalah suara dari kepakan sayap dan suara “calling”, seperti yang dipunyai Rangkong Gading (Buceros vigil) dengan “calling” seperti orang tertawa terbahak-bahak dan dapat terdengar hingga radius 3 Km.

Burung Rangkong tersebar mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea dan Kepulauan Solomon Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis. Rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah dan perbukitan (0 – 1000 m dpl). Makanan Rangkong terutama buah-buahan dan sesekali binatang2 kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Keanekaragaman burung Rangkong atau Enggang di Indonesia ini merupakan sebuah kebanggaan. Sayangnya makin hari populasi Rangkong di Indonesia makin menurun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kawasan (habitat) sebagai akibat deforestasi hutan, berkurangnya makanan dan tempat bersarang, dan perburuan Rangkong.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Bucerotiformes; Famili: Bucerotidae

Ketika waktunya mengeram, enggang betina bertelur sampai enam biji telur putih terkurung di dalam kurungan sarang, dibuat antara lain dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu bukaan kecil yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan burung enggang betina.

Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan, rangkong umumnya bersarang pada pohon-pohon besar dengan diameter >63 cm dan tinggi >37 meter. Sarang umumnya terletak di bawah cabang pertama dengan ketinggian >16 meter. Lubang sarang rangkong memiliki ukuran yang relatif kecil dari luar namun memiliki ukuran yang luas di dalamnya. Rata-rata lubang sarang rangkong hanya berukuran 25,2 cm x 15,7 cm, dengan rata-rata luas hanya 402,7 cm2, sedangkan bagian dalam sarangnya sangat luas dengan rata-rata ketinggian >147,6 cm, lebar 45,8 cm, dan kedalaman 59,2 cm. Rata-rata sarang rangkong memiliki volume 355281 cm3 dengan suhu rata-rata 28,8 oC.  Vegetasi di sekitar pohon sarang didominasi oleh tumbuhan tingkat tiang dengan jumlah 31 sampai 63 individu pohon.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment