Burung
Rangkong dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng atau bahasa
Inggris disebut Horbbill merupakan nama burung yang tergabung dalam suku
Bucerotidae. Burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas pada paruhnya
yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi. Nama ilmiahnya, “Bucerotidae”
mempunyai arti “tanduk sapi” dalam bahasa Yunani.
Secara umum burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas
berupa paruh yang sangat besar menyerupai tanduk. Di Indonesia, ukuran tubuh
Rangkong sekitar 40 – 150 cm, dengan rangkong terberat mencapai 3.6 Kilogram.
Umumnya warna bulu Rangkong didominasi oleh warna hitam (bagian badan) dan
putih pada bagian ekor. Sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup
bervariasi.
Ciri khas burung rangkong lainnya adalah suara dari kepakan
sayap dan suara “calling”, seperti yang dipunyai Rangkong Gading (Buceros vigil) dengan “calling” seperti orang tertawa
terbahak-bahak dan dapat terdengar hingga radius 3 Km.
Burung Rangkong tersebar mulai dari daerah sub-sahara Afrika,
India, Asia Tenggara, New Guinea dan Kepulauan Solomon Sebagian besar hidup di
hutan hujan tropis. Rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah
dan perbukitan (0 – 1000 m dpl). Makanan Rangkong terutama buah-buahan dan
sesekali binatang2 kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai
jenis serangga.
Keanekaragaman burung Rangkong atau Enggang di Indonesia ini
merupakan sebuah kebanggaan. Sayangnya makin hari populasi Rangkong di
Indonesia makin menurun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kawasan (habitat)
sebagai akibat deforestasi hutan, berkurangnya makanan dan tempat bersarang,
dan perburuan Rangkong.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo:
Bucerotiformes; Famili: Bucerotidae
Ketika waktunya mengeram, enggang betina bertelur sampai enam
biji telur putih terkurung di dalam kurungan sarang, dibuat
antara lain dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu bukaan kecil
yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan
burung enggang betina.
Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam
sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi
dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari makanan bagi anak-anak
burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali
dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, rangkong umumnya
bersarang pada pohon-pohon besar dengan diameter >63 cm dan tinggi
>37 meter. Sarang umumnya terletak di bawah cabang pertama dengan
ketinggian >16 meter. Lubang sarang rangkong memiliki ukuran yang
relatif kecil dari luar namun memiliki ukuran yang luas di dalamnya. Rata-rata
lubang sarang rangkong hanya berukuran 25,2 cm x 15,7 cm, dengan rata-rata
luas hanya 402,7 cm2, sedangkan bagian dalam sarangnya sangat luas dengan
rata-rata ketinggian >147,6 cm, lebar 45,8 cm, dan kedalaman 59,2 cm. Rata-rata
sarang rangkong memiliki volume 355281 cm3 dengan suhu rata-rata 28,8 oC. Vegetasi
di sekitar pohon sarang didominasi oleh tumbuhan tingkat tiang dengan
jumlah 31 sampai 63 individu pohon.
0 comments:
Post a Comment