Sunday, 21 November 2021

Definisi Model Pembelajaran Explicit Instruction Dalam Pembelajaran Seni Tari

 


Definisi Model Pembelajaran Explicit Instruction Dalam Pembelajaran Seni Tari 

Explicit Instruction adalah suatu metode mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa. Metode ini berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dan dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. metode ini juga sering dikenal metode pembelajaran langsung atau Direct Instuction.

Explicit Intruction (pengajaran langsung) merupakan suatu pendekatan yang dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan  deklaratif  yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah (Suyatno, 2009:127). 

Model Explicit Instruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung. Menurut Arends (dalam Trianto, 201: 41) Model Explicit Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Explicit Instruction menurut Kardi (dalam Uno dan Nurdin, 2011: 118) dapat berbentuk “ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok”. Explicit Instruction digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa.

Berikut menurut beberapa ahli mengenai Explicit Intruction :

Selain itu, Rosenhina, dkk (dikutip  Yasa, 2012) mengemukakan bahwa  Explicit Intruction merupakan suatu model pembelajaran secara langsung agar siswa dapat memahami serta benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktif dalam suatu pembelajaran.

Arend dalam Trianto (2010:41) menjelaskan bahwa model Explicit Intruction disebut juga dengan direct instruction merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

 Anurrahman (2009:169) mengemukakan bahwa Explicit Intruction atau yang dikenal sebagai pengajaran langsung merupakan suatu model dimana kegiatan terfokus pada aktivitas-aktivitas akademik sehingga di dalam implementasi kegiatan pembelajaran guru melakukan kontrol yang ketat terhadap kemajuan siswa, pendayagunaan waktu serta iklim kelas yang dikontrol secara ketat pula.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model Explicit Intruction merupakan suatu  pendekatan atau model pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan  deklaratif sehingga agar siswa dapat memahami serta benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktif dalam suatu pembelajaran dengan pola selangkah demi selangkah.



Konsep Model Pembelajaran Explicit Instruction Dalam Pembelajaran Seni Tari 


Fase 1

Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang.

Menyampaikan tujuan dan pelajaran, pentingnya pelajaran,mempersiapkan mempersiapkan siswa untuk belajar.


Fase 2

Medemonstrasikan

Guru mendemontrasikan keterampilan dengan pengetahuan dan benar atau menyajikan informasi tahap demi keterampilan tahap.


Fase 3

Guru merencanakan dan memberi bimbingan.

Membimbing pelatihan pelatihan awal


Fase 4

Mengecek pemahaman dan Mencekapakah siswa telah berhasil melakukan memberikan umpan balik tugas dengan baik, memberi umpan balik.


Fase 5

Guru mempersiapkan  kesempatan melakukan

Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada untuk pelatihan lanjutan dan penerapan kepada situasi lebih kompleks dan penerapan kehidupan sehari-hari.



Kardi & Nur (dalam Trianto, 2011:43) mengemukakan tahapan atau sintaks model explicit instruction menurut Bruce dan Weil (dalam Sudrajat, 2011: 3), sebagai berikut: “1) Orientasi, 2) Prestasi, 3) Latihanterstruktur, 4) Latihan terbimbing, 5) Latihan mandiri”. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan  tujuan pelajaran;  (3)  memberikan  penjelasan/arahan  mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4) menginformasikan materi/konsep yang akan  digunakan  dan kegiatan  yang  akan  dilakukan selama pembelajaran; dan (5) menginformasikan kerangka pelajaran.. Pada fase ini  guru  dapat  menyajikan  materi  pelajaran  baikberupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapatberupa: (1) penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasaisiswa dalam waktu  relatif  pendek;  (2)  pemberian contoh-contoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja  terhadap tugas;  dan  (4)  menjelaskan  ulang  hal-hal  yang sulit.

Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah. Latihan  terbimbing.  Pada fase  ini  guru  memberikan kesempatan  kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengakses/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan. Latihan mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.



Tujuan dan Ciri Model Explicit Instruction

Kardi, dkk dikutip Uno, dkk (2012:117) ada beberapa ciri-ciri model Explicit Intruction  (pengajaran langsung), yaitu sebagai berikut.

Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar.

Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran dan

Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.

Selain itu, Weil dan Calhoun (dikutip Anurrahman, 2009:169), mengemukakan bahwa tujuan utama dari penggunaan model tersebut, yaitu untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa, sedangkan dampak pengajarannya adalah tercapainya ketuntasan muatan akademik dan keterampilan, meningkatnya motivasi belajar siswa serta meningkatkan kemampuan siswa. (Weil dan Calhoun, dalam Anurrahman, 2009:169).

Langkah-Langkah Model Explicit Instruction

            Pada  pelaksanaan model Explicit Intruction (EI) dapat berbentuk ceramah, demontrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok.  Hal ini digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa (Kardi dikutip Uno, dkk, 2012:118). Tekait hal tersebut, maka dalam penerapannya penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat, waktu yang digunakan. Dari uraian tersebut, maka seorang guru harus memahami langkah-langkah atau sintaks dari model tersebut. 

Suprijono (2010:130) menyatakan bahwa ada beberapa tahapan atau langkah dalam pengajaran langsung (Explicit Intruction),  meliputi: (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) mendemontrasikan pengeatahuan dan keterampilan, (3) membimbing pelatihan, (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan (5) memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.

Selain itu,  Qirana, dkk (2008:2) mengemukakan bahwa ada beberapa langkah-langkah pembelajaran model Explicit Instruction adalah (1) guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa; (2) guru mendemonstrasikan materi; (3) guru membimbing murid dalam pelatihan; (4) guru memberikan umpan balik; serta (5) pelatihan mandiri. 


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment