Sunday, 21 November 2021

Model pembelajaran project based learning

 


BAB I 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.81a Tahun 2013 Lampiran IV tentang Pedoman Umum Pembelajaran, pada prinsipnya merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Secara proses kegiatan pembelajaran merupakan sebuah proses penyampaian materi ajar kepada siswa agar mencapai kompetensi tertentu dengan pendekatan yang efektif. 

Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama, pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi pada hakekatnyapembelajaran adalah terjadinya perubahan mendasar pada siswa baik,dalam pemahaman materi ajar maupun dalam sikap dan perilaku yang menuju kearah yang sesuai dengan yang diharapkan.

Lebih lanjut ciri pembelajaran yang dikemukakan oleh Siregar (2011:12) yakni merupakan upaya sadar dan sengaja untuk membuat siswa belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan proses yang terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya. Jadi secara mendalam pembelajaran merupakan serangkaian pengalaman belajar yang dialami siswa dalam menggali dan memahami keilmuan dan pengetahuan sebagai bentuk bekal dasar dalam menjalani kehidupannya di masyarakat.Proses pembelajaran tersebutharus menggunakan prinsip-prinsip seperti yang dikemukakan pada Permen 81a Tahun 2013 sebagai berikut.(1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Jadi proses pembelajaran tersebut harus dikemas dalam desain dan model pembelajaran yang mendorong tingkat kreativitas tinggi dan menumbuhkan kesadaran untuk memperoleh manfaat dari proses pembelajaran yang dilaksanakan. Disinilah titik utama bagi para pendidik untuk memiliki Sense of Curiosity dalam mengkaji, mengevaluasi, dan menciptakan kemasan yang terbaik untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan membanggakan. Kemasan tersebut merupakan model pembelajaran yang merupakan bentuk penyajian pengalaman belajar bagi siswa dalam proses pemerolehan pengetahuan dan keilmuan serta keterampilan. 

Pemerintah sebagai penanggungjawab utama pendidikan, bersama dengan badan legislatif memberikan perhatian khusus terhadap pendekatan belajar, hal ini tersirat dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dandialogis. Hal tersebut diperkuat juga oleh Permendiknas No.34/2006 yakni proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Para praktisi pendidikan terus berusaha untuk menemukan dan mengkaji model pembelajaran yang dapat menjawab amanat undang-undang tersebut. Model pembelajaran yang sekarang sedang gandrung dikaji adalah model pembelajaran dengan pendekatan active learning, yang telah banyak melahirkan metode dan teknik yang diyakini dapat memupuk kreativitassiswa secara baik. 

Teori-teori belajar yang telah menjadi dasar proses pembelajaran akan selalu merujuk pada pencapaian perubahan prilaku siswa, hal ini dapat dilihat pada teori belajar behavioristik, Heri Rahyubi (2012:6) mengartikan belajar adalah terbentuknya suatu prilaku yang diinginkan yang mendapatkan penguatan positif dengan penilaian didasarkan atas perilaku yang tampak. Hal tersebut menyiratkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya proses interaksi antara stimulus dan respons. Tetapi hal tersebut berbeda dengan teori kognitif seperti yang dipaparkan oleh Siregar (2011:30) bahwa belajar tidak hanya melibatkan hubungan antara stimulus dan respons tetapi juga melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Pada dasarnya teori-teori tersebut memilki kesepahaman dalam memandang siswa sebagai sosok subjek proses pembelajaran dalam mencapai keterampilan, pengetahuan dan sikap yang diinginkan. 

Proses pembelajaran ini sangat tergantung pada model pembelajaran yang mendasari interaksi antara guru, siswa, materi serta media dan bahan ajar. Model pembelajaran ini menjadi sebuah panduan dan petunjuk dasar untuk mencapai hasil pembelajaran yang ditentukan. Pada hakikatnya model pembelajaran diharapkan dapat melahirkan aktivitas positif dan memunculkan sikap-sikap yang mewarnai karakter siswa dalam kehidupannya.Salah satu model pembelajaran yang menyajikan tantangan terhadap siswa untuk melakukan sebuah tugas mandiri tidak terstruktur dalam menciptakan kreativitas siswa adalah Project Based Learning(PBL). 

Dalam Buku Project Based Learningterbitan NYC Department of Education (2000) dijelaskan karakteristik pembelajaran berbasis proyek yakni mengarahkan siswa untuk meneliti ide dan permasalahan yang penting dalam kerangka proses inkuiri sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa secara kreatif dengan menghubungkannya dengan permasalahan dalam dunia nyata.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran sistematis yangmelibatkan para siswa dalam belajar ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan melalui proses pembelajaran terstruktur dalam waktu tertentu yang terfokus padasuatu tugasdengan dukungan teknologi informasi. Stephani Bell (2010:39) pada penelitiannya mengatakan bahwa, PBL is a key strategy for creating independent thinkers and learners. Children solve real world problems by designing their own inquiries, planning their learning, organizing their research, and implementing a multitude of learning strategies.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi untuk melahirkan siswa yang kreatif dalam memecahkan permasalahan yang nyata dalam kehidupan mereka dengan merancang, merencanakan, mengorganisir dan menerapkan proses pembelajaran.Kreativitas siswa menjadi titik sentral dalam pengembangan dan implementasi project based learning ini. Kreativitas juga sangat erat hubungannya dalam konteks berkesenian. Dewasa ini, kesenian dapat dilihat sebagai intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Kesenian juga dapat diartikan dengan suatuhasil kreativitas yang diciptakan manusia danmengandung unsur keindahan. Dalam proses pembelajaran mata pelajaran kesenian sangat dituntut aktivitas kreatif yang diharapkan menghasilkan karya seni yang mendapat apresiasi tinggi. Dalam proses pembelajaran mata pelajaran kesenian sangat dituntut aktivitas kreatif dan kemandirian yang diharapkan menghasilkan karya seni yang mendapat apresiasi tinggi. Proses pembelajaran kesenian selama ini belum dapat secara optimal menumbuhkan kreativitas siswa,khususnya dalam berkreasi menciptakan sebuah karya seni yang tumbuh dari proses pembelajaran dengan keterlibatan lebih mendalam pada objek-objek seni. Dengan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengimplementasikan project based learning pada mata pelajaran kesenian khususnya seni tari dengan judul Project Based Learning Dalam Pembelajaran Seni Tari.


Rumusan Masalah

Apa Pengertian Project Based Learning?

Bagaimana Karakteristik Project Based Learning?

Teori apa yang mendasari Project Based Learning?

Apa saja Kelebihan dan Kelemahan Project Based Learning?

Bagaimana Langkah-langkah Project Based Learning?


Tujuan 

Mengetahui Pengertian Project Based Learning

Mengetahui Bagaimana Karakteristik Project Based Learning

Mengetahui Teori apa yang mendasari Project Based Learning

Mengetahui Apa saja Kelebihan dan Kelemahan Project Based Learning

Mengetahui Bagaimana Langkah-langkah Project Based Learning














BAB II

 PEMBAHASAN


Pengertian Model Project Based Learning


Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial. Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh. 

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik ( student centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya. 

 Model project based learning (PBL) merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran model pembelajaran berbasis proyek( project based learning) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan pemberian tugas kepada semua peserta didik untuk dikerjakan secara individual, peserta didik dituntut untuk mengamati, membaca dan meneliti. model pembelajaran berbasis proyek ( project based learning) adalah pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dan peserta didik belajar secara mandiri serta hasil dari pembelajaran ini adalah produk.


Karakteristik Model Project Based Learning


Model pemebelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar, dalam hal ini tidak semua karakteristik dari model pembelajaran tersebut cocok dengan karakteristik yang dimiliki peserta didik. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), yaitu : (1) peserta didik sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja, (2) terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya, (3) peserta didik sebagai perancang proses untuk mencapai hasil, (4) Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan, (5) Melakukan evaluasi secara kontinue, (6) Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan, (7) Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya, (8) kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

Teori Yang Mendasari Model Project-Based Learning

 Model pembelajaran tidak lahir berkembang secara sendirinya, melainkan memiliki landasan teoritis tertentu. Teori belajar yang melandasi model pembelajaran project based learningadalaha.

Dukungan PjBL Secara Teoritis

Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) juga didukung oleh teori belajar kontruktivistik bersandar pada ide bahwa peserta didik membangun pengetahuannya sendiri didalam konteks pengalamannya sendiri. 

Dukungan PjBL Secara Empiris 

Penerapam PjBL telah menunjukkan bahwa model tersebut sanggup membuat peserta diidk mengalami proses pembelajaran yang bermakna, yaitu pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan faham kontruktivisme.

Menurut pemaparan diatas bahwa penerapan pembelajaran didalam kelas bertumpu pada kegiatan belajar aktif dalam bentuk kegiatan (melakukan sesuatu) dari pada kegiatan pasif seperti guru hanya mentransfer ilmu pada tersebut. Pembelajaran ini memberi peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain dan memperkenalkan ide sendiri kepada orang lain, adalah suatu bentuk pembelajaran individu. Dari meningkatkan ketrampilan dan memecahkan masalah secara bersama. 


Kelebihan dan Kelemahan Model Project Based Learning.


Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek ( Project Based Learning) antara lain:

meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih menyenangkan dari pada komponen kurikulum lain.

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem kompleks.

Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.

Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila diimpelementasikan secara baik maka peserta didik akan belajar dan praktik dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

Meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola sumber belajar.

Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.

Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Menurut Moursund beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai berikut: a) Increased motivation, b) Increased problem-solving ability, c) Improved library research skills, d)Increased collaboration, e)Increased resource-managemen skills. 


Kelemahan Model Project Based Learning 


Sebagai model pembelajaran tentu saja model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) juga memiliki kelemahan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah: 1) membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk, 2) membutuhkan biaya yang cukup, 3) membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar, 4) membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai, 5) tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang dibutuhkan, 6) kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok.


Langkah-Langkah Project Based Learning

Langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran project based learning adalah sebagai berikut:

Menentukan pertanyaan atau permasalahan yang paling mendasar yang akan digunakan sebagai sebuah proyek yang menuntut penyelesaian

Menentukan desain perencanaan proyek. 

Desain perencanaan proyek ini dilakukan bersama antara guru dan siswa. Guru dapat memberikan gambaran awal terkait dengan arah pemecahan masalah sebagai desain dan selanjutnya siswa melanjutkan secara detail perencanaan proyek bersama kelompok mereka. Atau, jika proyek ini cukup sederhana dan dapat dikerjakan secara individu maka siswa mendesain perencanaan proyek sesuai dengan rancangannya sendiri.

Intinya harus ada rancangan desain proyek karena melalui rancangan ini guru dapat menilai keputusan yang diambil siswa dalam tiap langkahnya cukup rasional atau tidak, sekaligus siswa dapat mengukur tingkat pemahamannya.

3. Menyusun jadwal pengerjaan proyek.

4. Guru memonitor siswa dalam mengerjakan proyeknya.

5. Melakukan pengujian hasil.

Tentunya akan ada analisis jika proyek berhasil ataupun pasti akan ditemukan alasan jika proyek gagal. Berhasil atau gagal akan memberikan pengalaman belajara bagi siswa jika keduanya didasarkan pada desain perencanaan yang telah dibuat.

6. Mengevaluasi pengalaman.















BAB III

PENUTUP

Kesimpulan 

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah sebuah model pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).

Saat ini pembelajaran di sekolah-sekolah masih lebih terfokus pada hasil belajar berupa pengetahuan (knowledge) semata. Itupun sangat dangkal, hanya sampai pada tingkatan ingatan (C1) dan pemahaman (C2) dan belum banyak menyentuh aspek aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).  Ini berarti pada umumnya, pembelajaran di sekolah belum mengajak siswa untuk menerapkan, mengolah setiap unsur-unsur konsep yang dipelajariuntuk membuat (sintesis) generaliasi, dan belum mengajak siswa mengevaluasi (berpikir kritis) terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang telah dipelajarinya. Sementara itu, aspek keterampilan (psikomotor) dan sikap (attitude) juga banyak terabaikan.

Di dalam pelaksanaannya, model pembelajaran berbasis proyek memiliki langkah-langkah (sintaks) yang menjadi ciri khasnya dan membedakannya dari model pembelajaran lain seperti model pembelajaran penemuan (discovery learning model) dan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning model). Adapun langkah-langkah itu adalah; (1) menentukan pertanyaan dasar; (2) membuat desain proyek; (3) menyusun penjadwalan; (4) memonitor kemajuan proyek; (5) penilaian hasil; (6) evaluasi pengalaman.

Model pembelajaran berbasis proyek selalu dimulai dengan menemukan apa sebenarnya pertanyaan mendasar, yang nantinya akan menjadi dasar untuk memberikan tugas proyek bagi siswa (melakukan aktivitas). Tentu saja topik yang dipakai harus pula berhubungan dengan dunia nyata. Selanjutnya dengan dibantu guru, kelompok-kelompok siswa akan merancang aktivitas yang akan dilakukan pada proyek mereka masing-masing. Semakin besar keterlibatan dan ide-ide siswa (kelompok siswa) yang digunakan dalam proyek itu, akan semakin besar pula rasa memiliki mereka terhadap proyek tersebut. Selanjutnya, guru dan siswa menentukan batasan waktu yang diberikan dalam penyelesaian tugas (aktivitas) proyek mereka.

Dalam berjalannya waktu, siswa melaksanakan seluruh aktivitas mulai dari persiapan pelaksanaan proyek mereka hingga melaporkannya sementara guru memonitor dan memantau perkembangan proyek kelompok-kelompok siswa dan memberikan pembimbingan yang dibutuhkan. Pada tahap berikutnya, setelah siswa melaporkan hasil proyek yang mereka lakukan, guru menilai pencapaian yang siswa peroleh baik dari segi pengetahuan (knowledge terkait konsep yang relevan dengan topik), hingga keterampilan dan sikap yang mengiringinya. Terkahir, guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksi semua kegiatan (aktivitas) dalam pembelajaran berbasis proyek yang telah mereka lakukan agar di lain kesempatan pembelajaran dan aktivitas penyelesaian proyek menjadi lebih baik lagi.

Banyak sekali manfaat yang dapat diraih melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) ini, misalnya: (1) siswa menjadi pebelajar aktif; (2) pembelajaran menjadi lebih interaktif atau multiarah; (3) pembelajaran menjadi student centred); (4) guru berperan sebagai fasilitator; (5) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; (6) memberikan kesempatan siswa memanajemen sendiri kegiatan atau aktivitas penyelesaian tugas sehingga melatih mereka menjadi mandiri; (7) dapat memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam kepada siswa; dsb.

Karena pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan hasil belajar dalam bentuk pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill atau psikomotor), dan sikap (attitude atau afektif), maka penilaiannyapun dilakukan untuk ketiga ranah ini. Bentuk penilaian dapat berupa tes atau nontes. Sebaiknya penilaian yang dilakukan untuk model pembelajaran berbasis proyek ini lebih mengutamakan aspek kemampuan siswa dalam mengelola aktivitas-aktivitas mereka dalam penyelesaian proyek yang dipilih dan dirancangnya, relevansi atau kesesuaian proyek dengan topik pembelajaran yang sedang dipelajari hingga keaslian (orisinalitas) proyek yang mereka garap.


















DAFTAR PUSTAKA


https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:EQQCQfo7nosJ:https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan sendratasik/article/download/29090/26636+&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment