Sunday, 27 May 2018

ANALISA KADAR AIR BAHAN PAKAN





BAB I
PENDAHULUAN

A.    . Latar belakang
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Air diperlukan untuk kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup, sehingga sangat essensial.

Pengukuran kadar air dalam suatu bahan sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang memerlukan pengukuran kadar air adalah bidang pertanian . Komoditi pertanian yang cukup penting untuk diketahui kadar airnya adalah beras. Mutu beras terutama ditentukan oleh kadar airnya, semakin tinggi kadar air beras, mutunya semakin jelek. Tingginya kadar air beras dapat berakibat tumbuhnya jamur-jamur penghasil mikotoksin (racun) yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kadar air juga perlu diketahui untuk biji-bijian yang lain.

Praktikum kali ini adalah untuk mengetahui kadar air dalam suatu bahan pakan seperti kacang tanah. Metode yang digunakan adalah oven pengering. Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangakan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi didalamnya

Prinsip dari metode oven pengering  adalah bahwa air yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air.

Secara teknik, metode oven langsung dibagi menjadi dua yaitu, metode oven temperatur rendah dan metode oven temperatur tinggi. Metode oven temperatur rendah menggunakan suhu (103 + 2)˚C dengan periode pengeringan selama 1-2 jam. Periode pengeringan dimulai pada saat oven menunjukkan temperatur yang diinginkan. Setelah pengeringan, contoh bahan beserta cawannya disimpan dalam desikator selama 30-45 menit untuk menyesuaikan suhu media yang digunakan dengan suhu lingkungan disekitarnya. Setelah itu bahan ditimbang beserta wadahnya
B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana prinsip penetapan kadar air dengan metode Oven Pengering dan Moisture Meter Biji dan Moisture Meter Tepung?
2.      Berapakah kadar air yang terdapat di dalam Kacang tanah, Bungkil biji kapas,Beras,Dedak,Tepung daun kaliandra,Kacang hijau,Onggok singkong,Biji jagung,Tepug Ikan,Kedelai.


C.     Tujuan
  1. Untuk mengetahui prinsip penetapan kadar air dengan metode Oven Pengering Moisture  Tester Biji dan Moisture Tester Tepung
  2. Untuk mengetahui kadar air yang terdapat di dalam Kacang tanah, Bungkil biji kapas,Beras,Dedak,Tepung daun kaliandra,Kacang hijau,Onggok singkong,Biji jagung,Tepug Ikan,Kedelai.
D.    Manfaat
  1. Memberikan pengetahuan tentang prinsip penetapan kadar air dengan metode Oven Pengering Moisture Tester Biji dan Moisture Tester Tepung.
2.      Memberikan gambaran umum tentang kadar air yang terdapat di dalam Kacang tanah, Bungkil biji kapas,Beras,Dedak,Tepung daun kaliandra,Kacang hijau,Onggok singkong,Biji jagung,Tepug Ikan,Kedelai.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Air dan Sifat – Sifat Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik..
B.     Kadar Air Dalam Bahan Pakan
Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan kadar air seimbang. Setiap kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air seimbang tertentu pula. Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air seimbang dengan kelembaban relatif.
C.     Penentuan Kadar Air Dalam Bahan Pakan
Kadar air dalam makanan dapat ditentukan dengan berbagai cara:
  1. Metode Pengeringan (Thermogravimetri)
Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah diuapkan.
Metode Khemis
  1. Cara Titrasi Karl Ficher
  2. Cara Kalsium Karbid
  3. Cara Asetil Klorida
  4. Metode Fisis

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan
Alat    :
Bahan   :
  1. Cawan (crusible) porselin dengan penutup
  2. Desikator
  3. Tang penjepit
  4. Oven pengering
  5. Timbangan analitik
  6. Moister Meter Tepung
  7. Moister Meter Biji
  8. Nampan
  1. Kacang tanah
  2. Bungkil  biji kapas
  3. Beras
  4. Dedak
  5. Tepung daun kaliandra
  6. Kacang hijau
  7. Onggok singkong
  8. Biji jagmg
  9. Tepung Ikan
  10. Kedelai
B. Cara Kerja Oven Pengering
1. Cawan porselin yang sudah bersih dikeringkan di dalam oven pengering pada suhu 105o C selama 1 jam dengan tutup dilepas.
2.  Kemudian cawan porselin diambil dengan menggunakan tang penjepit dan didinginkan di dalam desikator dengan tutup dilepas selama 1 jam.
3.  Setelah dingin, cawan porselin ditimbang.
4.  Ditimbang sampel ± 5 gram dengan menggunakan cawan porselin 23 gram dan dikeringkan di dalam oven pengering pada suhu 105o C selama 1-2 jam atau sampai beratnya tetap denga tutup dilepas.\
5.  Dengan menggunakan tang penjepit cawan porselin , kemudian didinginkan di dalam desikator selama 30 menit dengan tutup dilepas. Setelah dingin cawan porselin ditutup kembali dan ditimbang.
C. Cara Kerja Moiter Tester Tepung
1.      Sambung kan alat Moister Tester dengan aliran listrik
2.      Moister meter sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan pengecekan dengan menekan tombol On/Off.
3.      Tekan tombol Tera dan tombol Mole
4.      Buka alat dalamnya .
5.      Tepung yang akan diukur ditaburkan dalam alat moister tester sebanyak 0,50 gram dengan menggunakan sendok alat dengan cara ditaburkan.
6.      Arahkan hitam-hitamnya kearah kedepan. Lalu tutup
7.      Dibaca angka yang keluar pada alat moister tester. Angka yang keluar merupakan persentasi kadar air yang diukur,berat sampel,.

D. Cara Kerja Moister Tester Biji
1.      Moister meter sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan pengecekan.
2.      Benih yang akan diukur diisi dalam bulatan,secukupnya.
3.      Jika sudah berisi benih dimasukan kedalam lubang yang ada pada alat, lalu handelnya diputar kearah kanan sampai tertahan pemutaranya. Kemudian di tekan tombol kuning (Push).
4.      Dibaca angka yang keluar pada digital indicate. Angka yang keluar merupakan persentasi
kadar air benih yang diukur.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Perhitungan
1.      Hasil perhitungan Moisto Tester
a)      Kacang Tanah
b)      Bungkil biji Kapas
2.      Hasil Perhitungan Oven Pengering

v  Kacang Tanah Dan Bungkil Biji Kapas
v  Beras Dan Dedak
v  Tepung Daun Kaliandra Dan Kacang Hijau
v  Onggok Singkong Dan Biji Jagung
v  Tepung Ikan Dan Kedelai

3.      Tabel.  Hasil Perhitungan
Jenis Sampel
Berat sampel sebelum dikeringkan (gram)
Berat sampel sesudah dikeringkan
 (gram)
Berat cawan  sampel sebelum dikeringkan (gram)
Berat cawan  sampel sesudah dikeringkan (gram)
Kadar air (%)
Kacang hijau
Tepung biji kapas
Beras

Dedak

Tepung daun kalindra
Kacang hijau
Onggok singkong
Biji jagung
Tepung ikan
Kedelai
                        B. Pembahasan
Air merupakan kebutuhan yang  utama bagi semua kehidupan. Air diperlukan baik oleh manusia, hewan maupun tumbuhan untuk proses biokimiawinya sehingga sangat essensial. Praktikum kali ini adalah penentuan kadar air dengan bahan yang digunakan yaitu antara lain         kacang tanah,tepung biji kapas,beras,dedak,tepung daun kaliandra,kacang hijau,onggok singkong,biji jagung,tepung ikan,kedelai.
Praktikum ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam suatu sampel. Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah susu, kacang hijau, kacang tanah dan kacang merah. Penetapan kadar air dalam sampel – sampel  tersebut dilakukan dengan menggunakan metode oven pengering, yang mana pengeringan tersebut dengan cara memasukkan sampel ke dalam oven pengering pada suhu 105˚ C selama 1-2 jam atau sampai beratnya konstan atau tetap.  Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan (kadar air).
            Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan, yaitu:
1. Faktor yang berhubungan dengan udara pengering
Yang termasuk golongan ini adalah: Suhu (Makin tinggi suhu udara maka pengeringan akan semakin cepat),  Kecepatan aliran udara pengering (Semakin cepat udara maka pengeringan akan semakin cepat), Kelembaban udara (Makin lembab udara, proses pengeringan akan semakin lambat), Arah aliran udara (Makin kecil sudut arah udara  terhadap posisi bahan, maka bahan semakin cepat kering)
2. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan
Yang termasuk golongan ini adalah: Ukuran bahan (Makin kecil ukuran benda, pengeringan akan makin cepat), Kadar air (Makin sedikit air yang dikandung, pengeringan akan makin cepat)

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
  1. Prinsip dari metode oven pengering adalah  bahwa air yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air
  2. Dari praktikum yang dilakukan diperoleh kadar 
1.      Hasil percobaan  Moiter Tester
·         Kacang Tanah :
KA= 15,6%
BK= 84,8%
·         Bungki Biji Kapas :
KA= 4,62%
BK= 95,38%
2.      Hasil Percobaan Oven Pengering
·         Kacang Tanah Dan Bungkil Biji Kapas:
KA=
BK=
·         Beras Dan Dedak:
KA=
BK=
·         Tepung Ikan Dan Kedelai
KA=
BK=
·         Tepung Daun Kaliandra Dan Kacang Hijau
KA=
BK=
·         Onggok Singkong Dan Biji Jagung
KA=
BK=

Nama Ilmiah Bahan – Bahan
                         Kacang Tanah   Arachis hypogaea  Bungkil Biji Kapas  Gossypium sp
Beras Oryza sativa Dedak padi Oriza sativa
Tepung daun KaliandraCalliandra Kacang Hijau Vigna radiata
Onggok Singkong Manihot esculenta Biji Jagung Zae mays
Tepung ikan Brevoortia tyramus Kedelai Glycine max


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment